Aku Jatuh Cinta
Telah lama aku jatuh cinta, tapi rasanya akhir-akhir ini aku merasakan rasa cinta semakin dewasa, kuat, dan "bertambah." Meskipun cinta tidak dapat diukur, aku merasakan cinta semakin melekat di hatiku. Oh, indahnya rasa cinta itu, apalagi bila rasa cinta itu dapat disalurkan. Aku hanya bertahan saja dan menahan rasa cintaku yang dalam ini seorang diri. Kadang aku berpikir untuk menyalurkan cinta ini, tapi aku tidak bisa. Hanya dirinya seoranglah yang aku cintai, aku tak dapat melukai hatinya atau sampai merusak hubungan ini. Aku terlalu mencintainya, sangat dan teramat yang tak dapat lagi diungkapkan lagi dengan kata-kata.
Begitu indah rasa cinta ini bila dapat diekspresikan. Aku pun tak tahu mengapa aku bisa merasakan hal ini, mudah-mudahan cintaku merasakan hal yang sama. Rasa cinta yang menggebu-gebu dalam hatiku ini memicu kerinduan yang sangat dalam dan menghancurkan segala pikiran tentang mencari belaian lain. Terlalu dalam cinta ini sampai-sampai aku merasa sepi dan hanya dengan dialah ingin kuhabiskan waktu. Hanya bersamanya. Seakan ada kontak batin di antara dia dan aku. Apakah dia merasakan hal yang sama?
Terlalu panjang dan tidak realistis bila aku hanya berkata ini dan itu tentang cinta. Karena cinta lebih indah diekspresikan dengan perbuatan daripada dengan tulisan. Ironisnya, aku jauh darinya, tapi rasa cinta mendekatkan aku dengan dia. Tulisan pun menjadi satu-satunya jalan untuk mengekspresikan cinta. Aku mengatakan cinta dengan sepenuh hati karena aku memang telah merasakan cinta, seperti resonansi perasaan dua orang manusia yang membuat hati merasa tak tentu. Jaraklah yang mendewasakan cinta.
Begitu indah rasa cinta ini bila dapat diekspresikan. Aku pun tak tahu mengapa aku bisa merasakan hal ini, mudah-mudahan cintaku merasakan hal yang sama. Rasa cinta yang menggebu-gebu dalam hatiku ini memicu kerinduan yang sangat dalam dan menghancurkan segala pikiran tentang mencari belaian lain. Terlalu dalam cinta ini sampai-sampai aku merasa sepi dan hanya dengan dialah ingin kuhabiskan waktu. Hanya bersamanya. Seakan ada kontak batin di antara dia dan aku. Apakah dia merasakan hal yang sama?
Terlalu panjang dan tidak realistis bila aku hanya berkata ini dan itu tentang cinta. Karena cinta lebih indah diekspresikan dengan perbuatan daripada dengan tulisan. Ironisnya, aku jauh darinya, tapi rasa cinta mendekatkan aku dengan dia. Tulisan pun menjadi satu-satunya jalan untuk mengekspresikan cinta. Aku mengatakan cinta dengan sepenuh hati karena aku memang telah merasakan cinta, seperti resonansi perasaan dua orang manusia yang membuat hati merasa tak tentu. Jaraklah yang mendewasakan cinta.
