Tuesday, December 26, 2006

Maksud Kehidupan

Semakin gw berpikir tentang kehidupan ini, semakin gw takut untuk menghadapi kenyataan yang baru saja terlintas di dalam pikiran gw. Pikiran itu kadang menghantui gw sangat dalam hingga bisa berlarut-larut sampai berhari-hari. Kadang gw pikir tidak penting, tapi sebenarnya apa sih maksud dari adanya kehidupan kita manusia ini di dunia? Apa semua hal yang kita lakukan dan kita banggakan selama hidup di dunia ini akan kita rasakan setelah kita mati nanti? Semakin gw berpikir tentang hal ini, semakin gw merasa kecil dan takut karena ternyata manusia itu tidak ada apa-apanya di hadapan Tuhan. Memang tidak semua orang bisa menerima pernyataan ini, tapi begitulah kenyataanya menurut gw. Apa ada satu orang saja yang bisa menjelaskan mengapa kehidupan bisa terjadi? Mengapa kita mahluk hidup bisa diciptakan hanya dengan gas dan atom-atom? Buat gw, tidak masuk di akal! Bagaimana gas dapat membentuk manusia? Yang menjadi perbedaan adalah kita hidup dan kita sadar. Sedangkan gas adalah suatu unsur yang mati. Memang tubuh kita terbentuk dari unsur-unsur kimia, tapi manusia mempunyai jiwa yang tak pernah bisa dijelaskan dengan ilmu pengetahuan yang ada saat ini. Manusia menghindari untuk menjawab pertanyaan ini dengan mengelak dan menolak keberadaan Sang Pencipta, yang saya yakin hidup dan tinggal bersama manusia. Mengapa manusia dapat begitu beruntung dapat hidup di dunia yang dapat "memenuhi" kebutuhan manusia? Manusia dapat bernafas, itu yang paling penting! Bagaimana bila oksigen sudah tak ada lagi? Manusia musnah! Semua yang ada di dunia ini sungguh terlihat tercipta untuk manusia dan mahluk hidup lainya. Ditambah dengan kenyataan bahwa kita seolah-olah tak tahu ada di mana. Tak ada yang tahu tentang segala fakta dalam alam semesta ini. Mengenal bumi saja belum tentu sampai 50%. Seakan-akan semua yang diciptakan oleh Sang Pencipta di alam semesta ini tidak boleh diketahui dan dilampaui oleh manusia. Kita tidak tahu planet terdekat mana yang dapat ditinggali. Kita tidak bisa mencapai kecepatan cahaya karena berbagai macam sebab.

Semakin gw berpikir semakin dalam (Mungkin yang terdalam yang pernah gw pikir), kita manusia seperti di ujung tanduk. Sang Pencipta dapat memusnahkan kita, ciptaan-Nya, kapan saja yang Ia mau. Gw juga terus mencari tahu apa maksud dari kehidupan yang gw jalani saat ini. Gw terlalu lemah dan tak berarti apa-apa di hadapan Sang Pencipta karena gw tahu bahwa apa pun bisa terjadi terhadap dunia ini. Kapan saja! Malah kadang gw merasa bahwa jiwa gw yang hidup bukan raga gw karena mungkin banyak orang yang mengatakan bahwa raga hanya sementara. Dari kesimpulan pemikiran yang tampak tak ada gunanya ini, gw makin ingin mendekatkan diri kepada Tuhan karena gw pikir gw sangatlah lemah bagaikan sebutir pasir di padang gurun. Gw ingin jiwa gw hidup karena jiwalah yang menggerakkan raga manusia. Meskipun tak dapat dijelaskan secara ilmiah, itulah kesimpulan gw.

Gw ingin makin terus mendekatkan diri dan kalau bisa bertemu dengan Tuhan. Hanya Dia yang bisa membimbing gw di dunia dan kehidupan yang tak berkesudahan. Tak berkesudahan artinya tak terhingga. Di dunia ini tak ada satu orang pun yang dapat mendefinisikanya secara konkrit. Itu pula yang semakin membuat gw takut. Kita sudah terbiasa dengan suatu akhir. Semua pasti ada akhir di dunia ini, tapi kita akan menghadapi sesuatu yang abadi. Semakin gw berpikir dalam mengenai hal ini, semakin takut gw dan ingin sekali berada di samping Sang Pencipta dan mohon bimbingan-Nya. Tak ada satu orang pun yang tahu akan maksud dari kehidupan ini.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home